xmlns:fb='http://ogp.me/ns/fb# Dargombes blog: Energi dan keanehan JENGLOT yang menjadi misteri #dargombesblogads {margin:0px;padding:0px;text-align:center} #dargombesblogads img {margin:728px 90px;text-align:center;-webkit-border-radius: 5px;-moz-border-radius: 5px;border-radius: 5px;-webkit-box-shadow: 1px 2px 1px #ccc;-moz-box-shadow: 1px 2px 1px #ccc;box-shadow: 1px 2px 1px #ccc;} #dargombesblogads img:hover {-moz-opacity: 0.7;opacity: 0.7;filter:alpha(opacity=70);}

Tuesday, 27 January 2015

Energi dan keanehan JENGLOT yang menjadi misteri

             Fenomena Jenglot , mahluk misterius yang disebut-sebut merupakan jelmaan dari roh kesaktian orang lampau ternyata menjadi sebuah teka-teki daya tarik orang untuk mengetahui bahkan mempelajari secara mendalam benda kecil menyerupai boneka yang menyeramkan dalam bentuknya kebanyakan.
    
                                         

Benda sepanjang 10,65 cm, menyerupai boneka menyeramkan itu memiliki bagian serupa kepala, badan, tangan dan kaki serta rambut terurai sepanjang 30 cm. Ukuran masing-masing tampak tidak proporsional. Dengan bentuk ukuran kuku-kuku jarinya serta taring hingga rambut sangat panjang. 
menjadikan benda ini tampak menggetarkan bulu kuduk.
             Jenglot... yah itulah yang diyakini masyarakat adalah sebagai seorang manusia yang mempunyai ilmu sakti dimasa lalu yang meninggal, tetapi tubuhnya ditolak oleh bumi, sehingga tubuhnya tidak hancur melainkan menciut hingga menjadi bentuk seperti jenglot.
Jika ditelaah dari segi ilmiah, jelas tidak mungkin ada suatu fenomena seperti ini. Tubuh manusia pasti akan terurai jika dikubur didalam tanah. Karena keanehan serta banyak cerita misterius mengiringi perwujudannya tersebut. Jenglot pernah diperiksa dr Budi Sampurna DSF di bagian Forensik RSCM.

Hendra Hartanto, pengusaha restoran asal Surabaya yang juga seorang pemilik Jenglot menyebutkan jika posisi kaki, tangan dan kelopak mata jenglot miliknya senantiasa berubah. Konon, makhluk misterius itu selalu menghabiskan darah manusia yang dicampur minyak japaron.
Menurut Hendra, dalam menyantap sajiannya itu, jenglot tak menggunakan cara seperti yang dilakukan manusia pada umumnya. Yang jelas, dalam setiap 18 jam, sebanyak 3 cc darah dan minyak wangi yang disajikan akan berkurang sekitar 50 persen sampai 60 persen.
Roh terpenjara dalam tubuh kecil
Jenglot, karena itu bisa jadi amat misterius. Sama misteriusnya ketika Hendra menemukan makhluk aneh tersebut. Syahdan, perkenalan Hendra dengan "makhluk" aneh itu terjadi pada 1972. Ketika itu, ia bersemadi di pantai Ngliyep, Malang, Jawa Timur.
Dalam keadaan setengah sadar, ia merasa ada sosok yang menghadiahinya dengan Bethoro Kapiwiro dan Bethoro Katon. Beberapa bulan kemudian, dengan cara serupa, dan di tempat itu pula, Hendra mendapatkan Jenglot dan Bethoro Kapiworo. Namun kata Hendra, mereka memiliki asal-usul berbeda. Jenglot dan Bethoro Kapiworo merupakan jelmaan pertapa sakti yang kualat. Sedangkan Bethoro Katon dan Bethoro Kapawiro adalah kera sakti yang dikutuk. Namun mereka semua, menurut Hendra, hidup dan punya mistik.

                                       

Menurut cerita yang dia susun, jenglot pada masa ribuan tahun lalu adalah manusia (seorang pertapa) yang tengah mempelajari ilmu Bethara Karang. Ilmu Bethara Karang diyakini sebagai ilmu keabadian.
Artinya, setiap orang yang memiliki ilmu tersebut akan hidup abadi di dunia. "Namun, akibat kutukan, jasad jenglot tidak diterima di dunia sedangkan rohnya tidak diterima di akherat. Maka roh tersebut seperti terpenjara dalam jasad kecil ini," kata Hendra.
Setelah itu, sang pertapa menjadi emosional dan merasa sebagai jawara. Tak pelak, tubuhnya pun menyusut, hingga akhirnya mengecil. Empat taring kemudian tumbuh memanjang, tak sebanding dengan lebar mulutnya. Katanya, itu sebagai lambang keganasan dan sifat liar sang "monster''.
Melihat dari dimensi realita, jenglot kini memang hanya tinggal mumi. Namun, ia masih memiliki energi, di mana rambut dan kuku jari terus memanjang. Bahkan, posisi kaki dan tangan pada saat-saat tertentu akan berubah. Jika menyimak dari sisi nonrealita, maka jenglot memiliki energi yang bisa dirasakan melalui kekuatan supranatural. "Jadi, masih tersisa energi dalam jasadnya yang beku,'' ujar Hendra.
Jenglot sendiri, sebenarnya hanya istilah atau sebutan. Menurut Hendra, pihaknya juga tidak tahu kata itu diperoleh dari hasil "menayuh". Namun, dia tak mengetahui pasti, dari bahasa Sansekerta atau Jawa Kuno asal kata tersebut. Jenglot, lanjut dia, hanya julukan, sama halnya ketika manusia menyebut "vampire'' atau "drakula''.
"Setiap 35 hari pada Jumat Legi, kita kasih satu tetes darah dicampur minyak javaron seperti kalau banyak orang memberikan sesaji berupa kembang atau kemenyan,” kata Hendra

DNA Sama dengan Manusia
Fenomena jenglot pun menarik perhatian Ahli Forensik FKUI-RSCM, Budi Sampurna DSF, untuk melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap jenglot. Karena, oleh pemiliknya, jenglot seringkali diklaim sebagai manusia.
Menurut dr Budi, guna membuktikan kemanusiaan jenglot, maka akan dilakukan deteksi dengan alat rontgent untuk mengetahui struktur tulangnya serta pemeriksaan bahan dasar kehidupan seperti C,H,O atau proteinnya.
Untuk keperluan tersebut, ahli forensik mengambil sampel dari bahan yang diduga sebagai kulit atau daging jenglot serta sehelai rambutnya.
Usai pemeriksaan ternyata hasilnya menyatakan jenglot tak memiliki struktur tulang. Selain itu terlihat juga jaringan kuku dan empat gigi selebihnya tak ada.
Guna mendapat hasil lebih mendetail, maka jenglot diteliti dengan CT Scan. Ternyata jenglot tidak memiliki struktur seperti manusia kendati kenampakan luar menyerupai manusia.
Penelitian yang dilakukan Dokter Djaja Surya Atmaja PhD, dari Universitas Indonesia menunjukkan bahwa contoh kulit jenglot yang diperiksa memiliki karakteristik sebagai DNA (deoxyribosenucleic acid) manusia. "Saya kaget menemui kenyataan ini," kata Djaja, doktor di bidang DNA forensik lulusan Kobe University, Jepang, tersebut.
Namun Djaja menolak anggapan seolah ia mengakui jenglot sebagai manusia. "Tapi sampel yang saya ambil dari jenglot menunjukkan karakteristik manusia," katanya. Adapun sampelnya berupa sayatan kulit jenglot berukuran setengah luas kuku, yang mengelupas dari lengannya.
Contoh kulit itulah yang kemudian ditelitinya di Laboratorium RSCM atas prakarsa dan biaya pribadi. Spesimen seirisan kulit bawang itu kemudian diekstraksi agar DNA-nya keluar dari inti sel. DNA merupakan material genetik berupa basa protein panjang yang membangun struktur kromosom. Pada inti sel manusia terdapat 23 pasang kromosom. Masing-masing bisa dipenggal-penggal menjadi banyak lokus, satu unit yang membangun sifat bawaan tertentu.

                                      

Djaja memeriksa DNA Jenglot pada lokus nomor D1S80 dari kromosom 1 dan HLA-DQA1 dari kromosom 5, serta lima lokus khusus lain dengan teknik PCR (polymerase chain reaction). Pemeriksaan HLA-DLA-DQA1 memberikan hasil positif. Artinya, spesimen Jenglot itu berasal dari keluarga primata -bisa monyet, bisa pula manusia.
Namun dari penyelidikan atas lokus D1S80, Djaja mendapat kepastian bahwa sampel DNA itu berkarakteristik sama dengan manusia. Temuan mengejutkan itu diperkuat dengan kajian mesin PCR. "Hasilnya begitu, saya harus bilang apa," kata ahli DNA forensik Indonesia itu.
Kekuatan di Luar Kehidupan

Menurut Hendra – si pemilik tiga jenglot - jenglot hanya hidup secara gaib (roh). Artinya, kehidupan yang dimiliki bukan seperti kehidupan makhluk hidup. Sebab, secara fisik jenglot sebenarnya sudah mati (mumi). "Namun, dalam kematiannya itu dia masih memiliki kekuatan,'' ujarnya. Karena itu, dia mempersilakan orang yang memiliki tenaga dalam untuk membuktikan keberadaan "energi'' itu.
“Energi yang terkandung di dalam jenglot betul-betul besar, sampai saya terpental beberapa meter. Padahal, saya sudah mengerahkan kemampuan tenaga dalam untuk meremukkannya, namun ternyata tak mampu. Wah, betul-betul luar biasa,” tutur seorang praktisi tenaga dalam setelah menjajal energi yang tersimpan di jenglot.
Memang, banyak yang kurang percaya jenglot itu mempunyai energi supranatural. Namun, bagi yang mempunyai ilmu tenaga dalam atau tenaga supranatural, baru akan mempercayainya mumi mini tersebut mempunyai energi yang besar. Sampai-sampai mampu melemparkan pengunjung yang menjajal-nya.
Sampai saat ini belum ada yang bisa menjawab dengan pasti secara ilmiah apakah sebenarnya jenglot itu. Namun semakin hari semakin banyak jenglot yang ditemukan di Indonesia khususnya pulau jawa.


-----Dari berbagai sumber. ----

                                 
                               
    



No comments:

Post a Comment

Silahkan jika anda yang ingin komentar, namun tolong gunakan bahasa yang sopan. Atau di kosongkan juga tidak ada masalah.